Narkoba adalah jenis obat terlarang untuk di konsumsi oleh siapapun, karena dokter sekalipun menggunakan obat berjenis Narkoba hanya sebagai praktek, atau untuk melakukan pembedahan, supaya pasien tidak merasa kesakitan.
Focus Group Diskusi (FGD) Putaran I yang di laksanakan di Harian pagi Memo Timur ini, di laksanakan pada bulan Februari akhir, mengenai pentingnya melawan pengedaran dan penggunaan obat Narkoba untuk di konsumsi kaula muda atau pun orang dewasa.
"Bahaya Narkoba sedang mengintai generasi muda Indonesia, Perangi Narkoba, karena Benda tersebut bukan hanya merusak badan, tetapi akan memutus mata rantai generasi" Faisol
Penyalahgunaan obat terlarang itu, bukan hanya sebatas isu sentral di Negeri ini, namun hal tersebut sudah mewabah di kalangan para remaja, dan orang dewasa, karena jenis-jenis narkoba sendiri merupakan bisnis yang mampu meraup keuntungan melimpah, sehingga tidak heran para pengangguran yang sudah gelap mata, melakukan bisnis terselubung ini.
Indonesia sebagai negara yang terdiri dari kepulauan, juga menjadi pusat dari peredaran Narkoba dan sejenisnya, sehingga perlu adanya antisipasi secara ketat, baik oleh pemerintah, tokoh masyarakat, maupun para penegak hukum, mengingat berbahanya penggunaan obat terlarang tersebut. Narkoba lebih berbahaya dari para koruptor, karena itu akan memutus mata rantai generasi bangsa, sehingga para pihak sedini mungkin untuk mencegahnya.
FGD putaran pertama ini, di Hadiri dari Kasat Narkoba Polres Jember, Bapak Sukari, Widi Prasetyo Kepala Bakesbangpol, Kader Bela Negara, LSM, Aktivis HMI, GMNI, PMII, dan pada Jurnalis Jember.
Acara tersebut sebagai bentuk dan upaya dari Memo Timur, ICC, TrAPP, dalam rangka menanggulangi maraknya peredaran Narkoba.
Hasil dari FGD tersebut merekomendasikan kepada pemerintah daerah, untuk melakukan Tes Urine dalam rangka mencipatakan pemerintahan bersih.
FGD Putaran pertama ini di tutup dengan tanda tangan di spanduk Besar yagng bertuliskan "Masyarakat Jember Siap Perangi Narkoba".