Maraknya tragedi pemerkoasaan dan kasus serupa menjadi kegelisahan para orang tua, mengingat banyaknya kasus pencabulan baik yang dilakukan oleh orang dewasa maupun yang dilakukan oleh anak-anak yang masih di usia remaja.
Tragedi Yuyun yang mengundang reaksi dan simpati dari seluruh masyarakat Indonesia, merupakan salah satu kejadian yang terekspos baik kemedia cetak maupun media elektronik. Kasus pemerkosaan dan pembunuhan itu jelas membuat pilu hati masyarakat, terutama para orang tua.
Tidak hanya peredaran obat-obat terlarang, dan paham radikalisme saja yang menjadi suatu kegelisahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini, namun kekerasan dalam pendidikan, terutama perbuatan biadab baik yang dilakukan oleh para oknum pendidik, maupun oleh anak-anak remaja, sangat tidak dibenarkan, karena hal itu menyangkut beban psikologis dan masa depan anak dalam kehidupan selanjutnya.
Dalam konstek ini peran dari semua lapisan memiliki tanggung jawab untuk bersama-sama saling menjaga hal-hal yang tidak diinginkan menimpa kembali kepada anak-anak generasi penerus bangsa, karena kasus kekerasan dan pemerkosaan itu marak terjadi pada anak di bawah umur, kenapa anak di bawah umur? anak yang masih berumur belia dari usia 10 tahun ke atas, adalah anak-anak yang masih polos, anak-anak yang masih senang bermain, dan acapkali teramat takut pada orang yang lebih tua, apalagi sampai terjadi bentuk-bentuk pengancaman terhadap anak.
Problem yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia, rata-rata adalah anak yang masih berusia dini. anak-anak yang masih memiliki masa depan panang nan cerah, sehingga para orang tua perlu waspada, karena ada banyak kemungkinan-kemungkinan bisa saja terjadi terhadap anak-anak kita. kekerasan seksual bisa saja terjadi di dalam lingkungan keluarga, dilingkungan sekolah, bahkan di tengah-tengah kehidupan masyarakat, dan yang menjadi korban rata-rata adalah anak yang masih berusia belia.
Apa sebenarnya latar belakang dari kekerasan seksual yang mengintai anak-anak kita? sudah cukup banyak pendapat, terjadinya kekerasan akibat berbagai macam faktor, jika yang melakukan adalah anak yang masih remaja, maka faktor yang melatarbelakangi karena keingin tahuan mengenai seksual, sehingga keinginan untuk mencoba cukup tinggi tanpa mempertimbangkan akibat dan aspek hukumnya, disamping keingin tahuan juga disebabkan karena mudahnya mengakses film-film porno yang cukup mudah ditemukan di browser, meski di Indonesia sendiri, sudah ada polisi internet, namun lebih pinter malingnya ketimbang polisinya, sehingga akses internet bisa dilakukan dimana dan kapan saja. Jika pelaku kekerasan kekerasan seksual dilakukan oleh orang dewasa, ada banyak faktor yang melatarbelakangi, bisa saja karena ada masalah keluarga, sehingga dikala pikiran gelap dan tertutup hawa nafsu, maka lupa dengan hati nuraninya, bahwa penganiayaan dan pembunuhan psikologis terhadap anak-anak akan terus dilakukan, tanpa berpikir resikonya.
Apakah masyarakat kita sudah Mesum?
Kasus kekerasan terhadap anak dalam bentuk pemerkosaan tidak hanya ratusan korban, tetapi sudah masuk pada angka ribuan, jelas hal ini menjadi semacam phobia terhadap orang tua kepada anak-anak mereka yang masih duduk dibangku sekolah, sebab lingkungan diluar lebih keras lagi dari lingkungan keluarga.
Pihak pemerintah harus segera melakukan tindakan dan strategi taktis untuk melindungi anak-anak kita dari ancaman yang mengintai, para pelaku kekerasan anak harus di hukum seberat-beratnya, karena telah "merusak" masa depan mereka, jelas kekerasan terhadap anak ini tidak bisa dibiarkan meluas, sehingga mengorbankan anak-anak yang masih suci.
Aturan terhadap perlindungan anak dan perempuan harus dipertegas kembali, mengingat maraknya kasus-kasus kekerasan terjadi pada anak perempuan yang masih belia, tindakan dan strategi inilah yang kemudian ditungu oleh masyarakat, demi tegaknya suatu hukum di Negeri ini.
Segera tindak dengan tegas para pelaku kekerasan terhadap anak, karena kekerasa terhadap anak teramat sangat merugikan orang tua, keluarga, masyarakat dan bangsa itu sendiri. Anak-anak adalah aset bangsa yang paling berharga keberadaannya, dan jangan sampai di Nodai oleh kepentingan dan nafsu yang terlintas sebentar saja.
Kekerasan Seksual Mengintai Anak-Anak Kita..!
Written By tpq-rm.blogspot.com on Minggu, 15 Mei 2016 | 08:49
Label:
Kesehatan,
Pendidikan
