Setiap ummat manusia memiliki sistem kepercayaan dan keyakinan yang berbeda-beda satu sama lain, seluruhnya diawali dari persepsi atau prasangka yang kemudian menjadi suatu keyakinan, dan itulah kemudian menjadi suatu kenyataan. Hakekatnya prasangka adalah doa bagi manusia, selama prasangka itu menjadi suatu keyakinan dalam diri.
Hidup dan kehidupan ini, sudah ada yang mengaturnya, manusia hanyalah terus berusaha untuk menggapainya dengan berusaha, supaya bisa menikmati hidup bahagia baik di dunia maupun di akhirat. Tuhan tidak perlu diatur, karena segalanya Tuhanlah yang mengatur, manusia hanya menjalani apa yang menjadi titah dan kehendaknya.
Seluruh peristiwa yang terjadi, terlepas apakah itu bahagia maupun sedih, semuanya memiliki hikmah yang berbeda-beda. Dikala kita tertimpa kepedihan, maka ingat dan yaknlah bahwa akan ada seberkas kebahagiaan yang akan datang, begitu pula sebaliknya, ketika bahagia, patutlah bersyukur dan berbagi, karena akan segera datang ujian dari yang mahakuasa.
Suka dan duka dalam hidup ini, akan senantiasa berjalan beriringan satu sama lain, maka tidak perlu kwatir dengan segala peristiwa yagn akan terjadi, karena yang terpenting dalam peristiwa itu adalah pembelajaran yang sangat berharga bagi ummat manusia yang berpikir.
Jalani hidup ini dengan doa, cinta dan kasih sayang, serta ikhtiar untuk mencapai suatu tujuan hidup yang penuh dengan nilai, sehingga penilaian positif akan menjadi persepsi baik, begitu pula sebaliknya penilaian negatif hanya akan menimbulkan kebencian dan kemarahan.
Jangan takut berbuat, meskipun harus melalui kesalahan, karena dari situlah kita akan banyak belajar.
Jangan takut akan salah, karena dengan kesalahan kita sudah berbuat.
Perbuatan dan kesalahan adalah dua hal yang paling sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari, jangan pernah heran, disitulah akan memunculkan teguran dari orang-orang yang mencintai kita, sebagai bahan evaluasi dan instrospeksi diri.