Ungkapan “Sugih Tanpa Bondho” adalah ajaran
spiritual yang sangat mulia, sampai-sampai manusia sulit untuk melaksanakannya.
Sebab, biasanya manusia beranggapan bahwa ”sugih” harta adalah segala-galanya
dan miskin harta adalah awal dari segala derita. Sementara hidup adalah
kedamaian jiwa yang harus diisi dengan kekuatan perjuangan, kebenaran, kejujuran,
kebersamaan, dan syarat akan makna cinta kasih
diatara sesama makhluk Tuhan.
Untuk
menajadi manusia linuwih, seseorang dituntut agar senantiasa mengabdikan
dirinya kepada sesama hamba Tuhan, tidak selalu mengukur keutamaan manusia
melalui atribut-atribut maya, seperti tahta dan harta. Manusia linuwih adalah
manusia yang dapat menahan emosinya, hasrat atau ambisinya dari
tindakan-tindakan yang merugikan orang lain. Adapun tugas kita sebagai manusia
lebih ditekankan pada beberapa hal, yaitu :
1.Dimana ada kesakitan, berilah kesembuhan
2.Dimana keputusasaan, berilah harapan dan
pengarahan
3.Dimana ada kegelapan, berilah cahaya
4. Dimana ada kebencian, taburkanlah benih kasih
sayang
5.Dimana ada kelaparan, berilah pertolongan.
Jika
kita, mau membaca secara seksama akan kita temui betapa banyak tanda-tanda
Tuhan yang harus dicermati. Dari sekian tanda-tanda, ada tanda yang bersifat
urgent yang harus disibak dan diamalkan yakni tanda ”Cinta Kasih terhadap
sesama”. Pada dasarnya manusia hidup ini harus memenuhi ”maksud Allah
menciptakan manusia” yakni agar manusia ikhlas menjalankan ibadah kepada-Nya
atau manusia berbuat baik kepada siapa saja karena Allah.
Perlu
diketahui, bahwa tanda-tanda adalah seperangkat alat yang kita pakai dalam rangka
berusaha mencari jalan didunia ini,
ditengah-tengah manusia dan bersama manusia. Dengan perantara tanda-tanda kita
dapat melakukan komunikasi dengan sesama. Tanda terkait erat dengan logika,
karena tanda adalah sarana pikiran sebagai artikulasi bentuk-bentuk logika. Artinya
tanda hanya akan berarti tanda apabila tanda tersebut berfungsi sebagai tanda.
Satu tanda memiliki beberapa makna,tergantung dari sisi mana kita
menafsirkannya.Bacalah tanda-tanda disekitar kita dengan arif dan bijak, sehingga
yang tersembunyi akan terungkap, dan dimanapun kita menemukan tanda-tanda, maka
tafsirkanlah, renungkanlah, dan ambillah sebagai pelajaran hidup dan sekaligus
sebagai ilmu pengetahuan yang berarti di dunia.
Mari
kita belajar dari pohon ”bambu” yang dapat dimanfaatkan oleh siapa saja yang
berkepentingan. Pohon bambu dapat dimanfaatkan untuk membuat rumah, mulai dari
tiang, atap, dinding, pagar, sampai penyanggah genteng. Bambu juga dapat
digunakan untuk membuat balai-balai, sangkar, keranjang, tempayan, kursi dll.
Bahkan dapat dijadikan sayur/dimakan.Tak ada yang tersisa darinya.Pesan yang
tersirat adalah siapapun kita, marilah tetap menjalin persaudaraan dan
cintailah bangsa dan negara kita. Alangkah indahnya apabila semua manusia
menyadari untuk saling menghormati dan tolong menolong.
Kita
harus tahu, jangan berbangga diatas penderitaan sesama. Karena kita hakekatnya
sama. Sama-sama tercipta atas kehendak Allah. Rajutlah tali persaudaraan dan
tetap hidup rukun, saling menghargai, saling mengingatkan, dan tetaplah ingat
kepada Tuhan yang Maha tahu.Genggamlah erat nilai-nilai kebersamaan, agar
menjadi kuat dan bermanfaat.
”Murid
gurunya diri pribadi. Guru, muridnya diri pribadi. Tempat
belajarnya/pelajarannya penderitaan sesama.Pahalanya, kebaikan dan keharuman
sesama”
Dengan memahami penderitaan
sesama,maka kita akan mendapat pelajaran hidup yang sangat bermakna. Berdasarkan
pemikiran sederhana diatas, Persaudaraan
Warga Jawa Timur ingin sedikit mengambil peran untuk saudara-saudara kita
yang membutuhkan uluran tangan.
Visi:
Menciptakan masyarakat yang cerdas, kreatif, solutif dan mandiri
Misi: Menyelenggaran kegiatan ekonomi produktif
·
Persaudaraan Warga Jawa Timur berbagi dengan yatim piatu. Melalui program sosial
orang tua asuh agar anak-anak yatim piatu bisa mendapatkan pendidikan yang
layak dan berkualitas.Dengan mengenyam pendidikan yang layak dan bermutu, harapannya
adalah mereka akan menjadi generasi penerus yang berkualitas dan berdaya saing.
·
Persaudaraan Warga Jawa Timur memberi beasiswa. Program ini memberikan beasiswa
kepada anak-anak yatim yang berprestasi. Program beasiswa ini diberikan untuk
mendorong semangat mereka agar mampu meraih pendidikan yang layak dan lebih
tinggi.
·
Persaudaraan Warga Jawa Timur Sehat. Merupakan program pemberian santunan kesehatan bagi
keluarga pra sejahtera. Hal ini sejalan dengan program pemerintah. Bentuk
santunan PWJ diarahkan untuk kaum miskin berupa layanan kesehatan dan uang.
Diantaranya proses kehamilan yang membutuhkan perawatan saat proses kehamilan
dan saat melahirkan. Pengobatan di rumah sakit untuk penyakit yang tergolong
berat, sehingga membutuhkan penanganan darurat atau operasi. Program ini tentu
akan sangat membantu untuk meringankan beban saudara kita yang kurang mampu
·
Persaudaraan Warga Jawa Timur Punya Dokter. Kepedulian kita pada kaum miskin sangat dibutuhkan
oleh mereka. Oleh karenanya program ini harus dilaksanakan. Sebab masih banyak
saudara kita yang membutuhkan layanan medis apabila mengalami sakit dan butuh
pengobatan. Dimana mereka selalu dibenturkan pada problem biaya, obat dan
pelayanan medis yang memadai. Melalui program ini diharapkan akan bisa membantu
saudara-saudara kita yang membutuhkan.
·
Persaudaraan Warga Jawa Timur punya ambulance. Merupakan bantuan pengadaan
ambulance gratis bagi saudara kita yang membutuhkan.
·
Persaudaran Warga Jawa Timur cetak generasi mandiri. Program ini khusus pelatihan
kepribadian bagi masyarakat dengan tujuan untuk mencetak pribadi-pribadi yang
tangguh dan mandiri dalam menghadapi segala tantangan hidup yang semakin
kompetitif. Program ini dilaksanakan
secara bertahap, mulai dari pembentukan pribadi yang tangguh melalui pelatihan
motivasi agar masyarakat memiliki semangat yang tinggi untuk bertahan
hidup.Kemudian akan diajarkan secara tehnis tentang kewirausahaan. Tujuan utama pelatihan
ini adalah rakyat akan dipersiapkan terjun kedalam dunia usaha. PWJ akan
memberikan modal pada peserta pelatihan disertai bimbingan dan pendampingan
intensif sampai benar-benar mandiri sepenuhnya. Pada pelaksanaannya PWJ akan
memantau dengan ketat. Program ini akan membentuk masyarakat yang kuat dan
mandiri.
Jenis usaha yang akan dipersiapkan PWJ meliputi
beberapa bidang yaitu:
1. Toko Rakyat (outlet) produk lokal di Jatim
2. Pertanian dan peternakan
3. Riset dan Pelatihan
4. Laundry
5. Tour and Travel
6. cuci Mobil
7. Perdagangan umum
8. dll
Hasil yang didapat dari seluruh
usaha PWJ atas usaha sendiri maupun
hasil penjualan produk-produk 5% digunakan sebagai dana perjuangan.
11-juli-2016
Ketua
Persaudaraan Warga Jatim
Nurdiansyah
Rahman/Cak Nung